Stimulasi Perkembangan Anak
Stimulasi juga merupakan penguat hubungan antara orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ibu yang memberikan stimulasi/permainan kepada anaknya, menyebabkan anak tersebut menjadi senang dan berinisiatif untuk melakukan permainan dengan ibunya sehingga menciptakan suasana kasih sayang.
Kemampuan dasar yang dirangsang dengan stimulasi adalah perkembangan anak yang meliputi kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Sebagaimana kita ketahui pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian . Perkembangan anak selalu berhubungan erat dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kemampuan dasar anak mempunyai pola yang tetap dan berurutan.
Pada tahap perkembangan, diawali dengan perkembangan kognitif yang ditandai dengan perkembangan sensoris dan motoris contohnya memberikan stimulasi visual mainan dengan gerak dan warna-warna atau bunyi yang indah diletakkan di ranjang bayi. Hal tersebut akan meningkatkan perhatian bayi terhadap mainan yang diketahui dari gerakan dan suara bayi tersebut. Kemudian tahap belajar mendengar dan berbahasa ditandai dengan mulai meniru kata-kata. Pada anak yang sudah bisa berjalan dan berbicara akan melakukan penjelajahan (eksplorasi) dan manipulasi terhadap lingkungan yang merupakan perwujudan motif kompetensi. Motif kompentensi ini bersifat bawaan, tetapi dapat ditingkatkan atau dikurangi oleh lingkungan (stimulasi).
Dalam melakukan stimulasi ada prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur
4. Lakukan stimulasi dengan mengajak anak bermain, bernyanyi, menyenangkan, tanpa paksaan, tanpa hukuman dan bervariasi.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak.
6. Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.