Jangan Paksa di Luar Batas!

Kebanyakan orang tua merasa bangga jika anaknya yang masih balita bisa menghafal nama-nama menteri atau presiden sedunia. Namun kebanyakan kemampuan anak dalam mengingat tersebut karena paksaan dari orang tuanya.

''Jika hal itu yang terjadi, cukup berbahaya bagi perkembangan jiwa anak,'' ujar Kepala Dinas P dan K Jateng Drs Soebagyo Brotosedjati MPd usai menghadiri acara sosialisasi pendidikan anak dini usia (PADU) di aula gedung P dan K Jateng, Kamis (19/6).

Kemampuan daya pikir dan daya tangkap anak ada tahapnya dan tidak boleh dipaksakan. Peran orang tua hanya memberikan bimbingan yang sejalan dengan kemampuan anak, sehingga jiwanya tidak merasa tertekan.

Kemampuan menghafal nama-nama dan memahami berbagai persoalan, memang bisa memacu anak lebih pandai. Tetapi metode yang dilakukan jangan sampai memaksa di luar batas kemampuan anak. ''Ini yang harus diperhatikan secara baik oleh orang tua.''

Dr Gutama, Direktur PADU Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Depdiknas mengakui kesadaran orang tua dalam mendidik anak secara benar masih rendah. Mereka belum memberi pemahaman dengan pendekatan emosi, dan kurang melihat dari aspek jiwa dan perkembangan anak.

Masa usia dini, jelasnya, merupakan masa emas perkembangan. Makanya stimulasi pendidikan yang baik dan benar diperlukan guna memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak. ''Kami memang menyadari Diknas terlambat dalam menangkap perlunya pendidikan bagi anak usia dini.''

Ukuran kemampuan daya pikir anak separo diperoleh ketika usia 4 tahun.

Kemudian pada usia 8 tahun sudah mencapai 80 persen, sedangkan secara tuntas daya pikirnya berkembang pada usia 18 tahun. ''Karena itu kalau dalam usia 1-4 tahun tidak dididik secara baik, ketika sudah besar juga ada korelasinya''.

Hingga saat ini pendidikan bagi anak dini usia masih terbatas pada usia 4-6 tahun, melalui TK, kelompok bermain, taman penitipan anak. Sedangkan anak usia 0-3 tahun belum tersentuh sama sekali.

Berdasarkan data tahun 2000, di Jateng terdapat anak usia 0-6 tahun 3.634.847 anak dan baru dilayani 477.527 anak. ''Artinya baru 13 persen yang tertampung''.

Sementara itu Dr Asri Purwanti SpA MPd dari Ikatan Dokter Anak Indonesia Jateng, mengatakan ada tiga faktor yang perlu diperhatikan bagi pertumbuhan anak. Di antaranya faktor biologis, psikologis dan sosial. ''Ketiganya harus berjalan seimbang agar kemampuan anak juga cepat dan normal''.

Sumber : Harian Umum Suara Merdeka

Senin, 23 Juni 2003

0 Responses

contact us