Keberanian Meneliti Perilaku Seks Teman Sekolah

DUNIA komunikasi/informasi sudah tak berbatas lagi oleh waktu dan ruang. Keadaan tersebut mau tak mau atau suka dan tak suka membuat masalah seksual menjadi terbuka. Pembicaraan yang menyangkut persoalan itu, tidak lagi tabu seperti dahulu, dan tak terkecuali bagi para remaja.

Pengawasan orang tua di rumah dan guru di sekolah belum menjamin, karena remaja bisa dengan bebas mengakses lewat jaringan global internet sepanjang mereka mau. Alhasil, kembali kepada diri remaja itu sendiri, bagaimana mereka bisa menjaga kepribadian dan tetap menjadi anak baik-baik.

Berangkat dari kenyataan itu, Program Studi (Progdi) Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK) menyelenggarakan lomba karya tulis dengan tema "Pendidikan Reproduksi Remaja: Perlu atau Tidak?". Sabtu ini di kampus, masih dalam rangkaian lomba, juga digelar Seminar "Apa itu Kesehatan Reproduksi Remaja?"

Seminar akan menampilkan narasumber dr Asri Purwanti SpA MPd (Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS Dokter Kariadi, Fakultas Kedokteran Undip), Drs Ali Murtadho MPd (pengajar Fakultas Dakwah IAIN Walisongo), Mochamad Widjanarko SPsi (pengajar Progdi Psikologi UMK), dan Muhammad Abdul Idris (siswa SMU Islam Al Ma'ruf Kudus).

Idris adalah juara II dengan karya berjudul "Pendidikan Reproduksi Remaja: Perlu atau Tidak? -Tinjauan Deskriptif di SMU Islam Al Ma'ruf Kudus". Juara II, Dewi Puryati Ningrum, siswi SMU 1 Purworejo dengan judul "Arti Penting Pendidikan Reproduksi Bagi Masa Depan Remaja", dan juara III R Mohammad Hanif, siswa SMU 3 Semarang dengan judul "Pendidikan Seksual Menuju Remaja Sehat".

Adapun juara harapan I sampai III adalah Muhammad Yunus (SMU Islam Al Ma'ruf), Mike Wira Pratiwi (SMU 1 Ambarawa), dan Laila Novitasari (MA Banat NU Kudus). Jumlah peserta lomba karya tulis pelajar se-Jateng itu 23 anak. Juri lomba terdiri atas tiga orang dari kalangan kampus dan jurnalis.

Kreatif

Mengapa Idris yang hanya menyabet juara II justru yang dipilih untuk tampil menjadi narasumber dalam seminar hari ini? Selisih total nilai yang dia kumpulkan (712) cuma tiga poin di bawah juara I (715).

Namun, ujar dosen Progdi Psikologi UMK Mochamad Widjanarko, bukan perkara selisih angka Idris dipercaya tampil mewakili pandangan remaja. "Pemilihan Idris, karena faktor keberaniannya untuk menyebarkan angket ke teman-temannya yang menjadi bahan kajian atau salah satu referensi dalam menulis," paparnya.

Bagi Idris, lomba karya tulis itu adalah kali kedua. Sebelumnya, dia ikut lomba serupa yang diadakan Dewan Kerja Cabang (Pramuka). Karya tulisnya yang menyabet juara I dan bertemakan "Pemberdayaan Pramuka dalam Masyarakat Sekolah" akan diajukan ke tingkat provinsi pada Agustus depan.

"Saya ikut lomba yang diadakan Progdi Psikologi UMK dengan bimbingan guru Pembina KIR Dra Istiqomah serta famili saya, Siti Maghfiroh," tuturnya kepada Suara Merdeka. Idris kini kelas III bahasa, anak pertama pasangan Abdul Jalil dan Ny Hariyanah dari Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus.

Untuk mulai menulis, Idris terlebih dulu menyebar angket kepada 470 siswa kelas 2 (waktu itu). Teman-temannya itu ditanyai pendapatnya tentang seputar pendidikan reproduksi remaja. Dari berbagai pendapat tersebut, kemudian dia menelaahnya.

"Hasilnya, menunjukkan bahwa pendidikan reproduksi menjadi kebutuhan remaja yang sangat tinggi. Pendidikan seks lebih cenderung menjadi kebutuhan remaja dalam perkembangan seksualitasnya yang masih labil," jelasnya.

Bagaimana pandangan sang juara I, Dewi Puryati Ningrum? Dia mengemukakan, tindakan tepat remaja akan mengantarkan remaja pada kesehatan reproduksi. Yaitu kondisi sehat fisik, sosial, moral, dan mental yang berkaitan dengan sistem, fungsi, proses, dan alat reproduksi.

Kesehatan reproduksi remaja, jelasnya, menjadi motivator yang mencerahkan masa depan mereka sehingga dapat ikut serta aktif dalam pembangunan. "Upaya yang seyogianya dilakukan untuk pemberian informasi yang tepat adalah ketakwaan, komunikasi, kegiatan positif, pendidikan seks di sekolah, penyuluhan, dan konsultasi pada pakar," paparnya.

Sumber : http://www.suaramerdeka.com/harian/0307/26/dar24.htm

1 Response
  1. Unknown Says:

    kondisi kesehatan reproduksi remaja semakin menghawatirkan. :)
    lomba yang memotivasi remaja agar lebih sadar akan kesehatan reproduksinya. god job.:)


contact us