Remaja dan Reproduksi Selalu Menjadi Isu

Isu reproduksi remaja terus menjadi perhatian. Pemberian nformasi mengenai kesehatan reproduksi kepada mereka dirasa mendesak. Ini karena menurut survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 1997, kelahiran di kalangan remaja sekitar 11 persen.

"Survei itu juga mengungkap, remaja putri yang melakukan aborsi berkisar 30-40 persen," kata dr Asri Purwanti SpA MPd, dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU dr Kariadi, Fakultas Kedokteran Undip.

Hal itu terungkap dalam seminar remaja dengan tema "Apa Itu Kesehatan Reproduksi Remaja", yang diadakan Program Studi (Progdi) Psikologi Universtitas Muria Kudus (UMK) di kampus setempat, Sabtu lalu. Selain Asri, narasumber lainnya yakni peneliti di Yayasan Katalis Jakarta Muhammad Nasih, pengajar Progdi Psikologi UMK Mochamad Widjanarko, dan pelajar SMU Islam Al Ma'ruf Kudus Muhammad Abdul Idris.

Seminar dihadiri sekitar 120 orang, terdiri atas pelajar/mahasiswa, guru SLTA/pengajar perguruan tinggi, pejabat BKKBN serta Dinas P dan K.

Idris adalah juara II lomba karya tulis yang diselenggarakan Progdi Psikologi UMK. Dia mendapat tropi Rektor UMK, piagam, dan uang Rp 250 ribu. Sedang juara I, Dewi Puryanti Ningrum (siswa SMUN 1 Purworejo) memperoleh tropi Ketua Yayasan Pembina UMK, piagam, dan Rp 300 ribu, serta juara III R Mohammad Hanif (SMUN 3 Semarang) dapat tropi Ketua Progdi, piagam, dan Rp 200 ribu.

Senada dengan Asri, Widjanarko (Koko) juga memaparkan tidak sedikit remaja yang telah melakukan hubungan seks di luar nikah. Kenyataan tersebut, ungkapnya, sebagaimana penelitian yang dilakukan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Latihan Bisnis Humaniora Yogyarkarta.

Hasil penelitian lembaga itu menyatakan, 97,05 persen dari 1.660 reponden yang mahasiswi sudah tidak perawan atau telah melakukan hubungan seks pranikah.

"Mencermati hal ini, sudah saatnya memberikan informasi tentang pendidikan kesehatan reproduksi kepada remaja," jelasnya.

Sementara, Muhammad Nasih menyoroti kesehatan dan reproduksi remaja dari sisi agama. Dia antara lain mengingatkan, keimanan dan ketakwaan merupakan kunci utama remaja untuk menghindari terjerumus dalam seks bebas atau hubungan seks sebelum nikah.

Sumber : Harian Suara Merdeka

Senin, 28 Juli 2003

0 Responses

contact us